\
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional yang diupayakan oleh pemerintah. Salah satu tujuan pokok pembangunan kesehatan adalah peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat dan mengatasi sendiri masalah kesehatan sederhana terutama melalui upaya peningkatan, pencegahan dan penyembuhan. Hal ini sesuai dengan prilaku masyarakat yang di harapkan dalam Indonesia Sehat 2010 yaitu: bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat (Sudayasa, 2010).
Tujuan itu akan dicapai antara lain melalui peningkatan dan pemantapan upaya kesehatan. Hidup sehat merupakan kebutuhan dan tuntutan yang semakin meningkat, walaupun pada kenyataannya derajat kesehatan masyarakat Indonesia masih belum sesuai dengan harapan. Sementara itu pemerintah telah mencanangkan Indonesia Sehat 2010, yang merupakan paradigma baru yaitu paradigma sehat, yang salah satunya menekankan pendekatan promotif dan preventif dalam mengatasi permasalahan kesehatan di masyarakat (Sudayasa, 2010).
Terjadinya pergeseran paradigma dalam pemberian pelayanan kesehatan dari model medikal yang menitik beratkan pada pelayanan pada diagnosis dan pengobatan ke paradigma sehat yang lebih holistik yang melihat penyakit dan gejala sebagai informasi dan bukan sebagai fokus pelayanan (Cohen, 1996). Perubahan paradigma ini menempatkan perawat pada posisi kunci dalam peran dan fungsinya. Hampir semua pelayanan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit baik di rumah sakit maupun tatanan pelayanan kesehatan yang lain dilakukan oleh perawat (Cohen, 1996).
Salah satu program kesehatan masyarakat adalah promosi kesehatan yang seharusnya merupakan kegiatan inti dari program lain, yaitu preventif, kuratif dan rehabilitatif. Karena semua program yang dijalankan Dinas Kesehatan harus disosialisasikan melalui promosi kesehatan.
Berbagai upaya promosi kesehatan telah dilakukan sejak dulu dengan berbagai bentuk kegiatan, seperti penyuluhan langsung kepada masyarakat, bisa juga melalui media elektronik televisi, radio dan media cetak. Berbagai bentuk spanduk, billboard, buku dan lefleat serta stiker yang berisi pesan-pesan kesehatan sejak dulu sudah diperkenalkan dan diedarkan di mana-mana.
Namun kita lihat sampai saat ini promosi kesehatan masih belum optimal sampai di masyarkat. Kalaupun sampai, tidaklah serta merta dimengerti dan difahami oleh masyarakat luas. Sebagai contoh, bagaimana promosi cara penanggulangan demam berdarah dengue (DBD) dengan pemberantasan sarang nyamuk atau jentik nyamuk belum banyak difahami dan dilakukan oleh masyarakat.
Bagaimana HIV/AIDS yang sampai saat ini belum tersosialisasi di kalangan medis sendiri, sehingga masih banyak petugas kesehatan yang masih takut menanganinya dan masih melekatnya stigma bagi pengidap HIV oleh masyarakat sekitarnya. Ini semua membuktikan bahwa upaya promosi kesehatan adalah upaya yang harus dilakukan secara terus menerus dengan berbagai metode.
Berbagai upaya promosi kesehatan telah dilakukan sejak dulu dengan berbagai bentuk kegiatan, seperti penyuluhan langsung kepada masyarakat, bisa juga melalui media elektronik televisi, radio dan media cetak. Berbagai bentuk spanduk, billboard, buku dan lefleat serta stiker yang berisi pesan-pesan kesehatan sejak dulu sudah diperkenalkan dan diedarkan di mana-mana.
Namun kita lihat sampai saat ini promosi kesehatan masih belum optimal sampai di masyarkat. Kalaupun sampai, tidaklah serta merta dimengerti dan difahami oleh masyarakat luas. Sebagai contoh, bagaimana promosi cara penanggulangan demam berdarah dengue (DBD) dengan pemberantasan sarang nyamuk atau jentik nyamuk belum banyak difahami dan dilakukan oleh masyarakat.
Bagaimana HIV/AIDS yang sampai saat ini belum tersosialisasi di kalangan medis sendiri, sehingga masih banyak petugas kesehatan yang masih takut menanganinya dan masih melekatnya stigma bagi pengidap HIV oleh masyarakat sekitarnya. Ini semua membuktikan bahwa upaya promosi kesehatan adalah upaya yang harus dilakukan secara terus menerus dengan berbagai metode.
B. Tujuan penulisan
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga , dan diharapkan kelompok dapat memahami konsep tentang promosi kesehatan secara umum dan promosi kesehatan dalam islam secara khusus
C. Sistematika penulisan
BAB I : Pendahuluan
BAB II : Tinjauan kepustakaan
BAB III : Kesimpulan
Perubahan paradigma pelayanan kesehatan dari kuratif ke arah promotif dan preventif ini telah direspon oleh ahli teori keperawatan Nola. J Pender dengan menghasilkan sebuah karya fenomenal tentang “Health Promotion Model “ atau model promosi kesehatan. Model ini menggabungkan 2 teori yaitu teori nilai harapan (expectancy value) dan teori kognitif sosial (social cognitive theory) yang konsisten dengan semua teori yang memandang pentingnya promosi kesehatan dan pencegahan penyakit adalah suatu yang hal logis dan ekonomis.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Promosi Kesehatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar